Minggu, 04 Januari 2009

adam

Thursday, April 03, 2008

adam
oleh : Ir. Stanley I. Sethiadi
Kejadian 1:26-28 ; Roma 5:12-20
Nats : Roma 5 : 17
SEBAB, JIKA OLEH DOSA SATU ORANG MAUT TELAH BERKUASA OLEH SATU ORANG ITU, MAKA LEBIH BESAR LAGI MEREKA, YANG TELAH MENERIMA KELIMPAHAN KASIH KARUNIA DAN ANUGERAH KEBENARAN, AKAN HIDUP DAN BERKUASA OLEH KARENA SATU ORANG ITU, YAITU YESUS KRISTUS.
I. PENGANTAR
Siapa yang dimaksud dengan "satu orang" dalam ayat Roma 5:17a? Secara tradisionil sampai abad ke-18, umat Kristen menafsirkan bahwa yang dimaksud ialah Adam dari Kejadian 1:26-28 itu. Adam yang dicipta kan Allah dari debu tanah. Adam, manusia pertama, Bapak dari seluruh umat manusia. Sampai akhir abad ke-18 umat Kristen percaya akan hal ini tanpa ragu-ragu.
Tetapi pada abad ke-19, apalagi abad ke-20 ada yang mempermasalahkan ini. Apakah Adam itu manusia historis, manusia yang terdiri dari roh, jiwa dan tubuh seperti Anda dan saya, atau "hanya" simbol dari semua orang yang ada didunia ini? Atau Adam "hanya" simbol dari makhluk-makhluk pertama yang mulai hidup di dunia ini dimasa yang lalu, entah ribuan entah jutaan tahun yang lalu?
II. PENTINGNYA PENGERTIAN YANG JELAS BAGI IMAN KRISTEN
Menurut pendapat saya, adalah sangat penting bagi umat Kristen pada umumnya, dan hambah Allah khususnya, untuk mendapat pengertian yang jelas mengenai hal ini. Kalau Adam pertama adalah historis, konsek wensi logis Adam kedua, yaitu Yesus Kristus juga historis. Tetapi kalau Adam pertama "hanya" simbolis, konsekwensi logis Adam kedua juga "hanya" simbolis.

Kalau Adam pertama hanya simbolis, tentu kejatuhan dalam dosa juga hanya simbolis. Keselamatan dikayu salib tentu juga hanya simbolis. Apa yang sisa dari Agama Kristen?
III. CONTOH.
Pada tahun 1993, dalam sebuah kebaktian di GKI-Gunsa (GKI Gunung Sahari), seorang pendeta GKI, lulusan STT-Jakarta mempersoalkan kata "barangsiapa" dalam Kejadian 4:14.
Tepatnya ayat itu berbunyi sebagai berikut :
"Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersem bunyi dari hadapanMu, seorang pelarian dan pengembara dibumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
Menurut Pendeta itu waktu itu hanya ada Adam, Hawa dan Kain. Habel sudah mati. Jadi siapa yang dimaksud dengan barangsiapa? Ia kemudian katakan bahwa Adam dan Hawa bukan satu pasang manusia tetapi banyak pasang. Adam-Adam dan Hawa-Hawa serta keturunan mereka itulah yang dimaksud dengan barangsiapa dalam ayat Kejadian 4:14 itu. Dengan lain perkataan, menurut Pendeta itu, Adam dan Hawa hanya simbol dari manusia-manusia pertama.

IV. TEORI EVOLUSI.
Apa sebab si-Pendeta mengatakan seperti diatas? Karena sedikit banyak ia percaya teori evolusi. Sejak kapan ada Pendeta percaya teori evolusi? Ia mengira bahwa teori evolusi mutlak benar, jadi tafsiran Alkitabnya harus dikompromikan.
Sebenarnya teori evolusi adalah teori yang sudah sangat kuno. Filsuf-filsuf Yunani kuno a.l. Aristoteles, Herakleitos dan Empedocles sudah menge mukakan teori-teori evolusi. Tetapi dampaknya pada iman orang Kristen praktis tidak ada. Pada tahun 1859, Darwin menulis bukunya :"On the Origin of Species" dan kemudian "Descent of Man". Sejak itulah timbul pro dan kontra teori tersebut. Mula-mula Rohaniwan Kristen baik Protes tan maupun Katolik Roma sangat menentangnya, bahkan banyak yang mengutuknya. Tetapi kemudian pada abad ke-19 mulai ada yang berkom promi. Ada yang kemukakan day-age theory, ada yang kemukakan gap- theory dan ada yang usulkan simbolic/allegoric interpretation.
Seorang teolog Katolik Roma almarhum Pater Tijlhard de Chardin (1881- 1955) percaya teori evolusi. Tetapi karena ia adalah seorang rohaniwan Katolik Roma, ia juga percaya bahwa ada Allah. Jadi ia katakan bahwa Adam memang diciptakan Allah, tetapi Allah menciptakan manusia mela lui proses evolusi. Adam hanyalah simbol dari makhluk makhluk pertama yang berevolusi dari binatang menjadi manusia. Atau pakai istilah Chardin, makhluk yang beralih dari Biosphere ke Noosphere beberapa juta tahun yang lalu. Kitab Kejadian 1 s/d 11 menurut Chardin hanya dapat diterima sebagai simbolis/allegoris. Teori ini kemudian dikenal sebagai
Theistic Evolution, Evolusi yang dipimpin Allah.
Chardin percaya teori evolusi dengan begitu fanatik, bahkan lebih fanatik dari banyak ilmuwan evolusionis non-Kristen. Ia berkata :
Evolution is a general condition to which all theories, all hypotheses, all systems must bow, and which they must satisfy henceforward if they are to be thinkable and true. Evolution is a light illuminating all facts, a curve that all lines must follow.
Dengan lain perkataan Evolusi harus dianggap mutlak benar. Teori-teori lain harus tunduk pada teori evolusi ini. Seorang ilmuwan yang berani bantah ini, bukanlah ilmuwan. Secara tidak langsung, Chardin bahkan berkata bahwa Alkitabpun harus tunduk pada teori evolusi. Ayat-ayat yang tidak bertentangan dengan teori evolusi boleh diterima secara harafiah kalau mau, tetapi yang bertentangan hanya dapat diterima sebagai simbol is/allegoris. Ia buat tafsiran Alkitab cara demikian dan menyebutnya sebagai "tafsiran baru". Mula-mula mayoritas teolog Katolik menentang teori-teori Chardin. Buku-buku Chardin pernah dilarang untuk dibaca jemaat Katolik. Chardin sendiri hampir dikucilkan (ex-communicate) dari gereja Katolik Roma. Tetapi kemudian ada yang membelannya. Banyak teolog Katolik Roma yang kemudian mengikuti jejak Chardin. Lebih menye dihkan lagi, teolog-teolog protestan seperti Dr Ross di-Amerika Serikat juga mengikuti jejak Chardin. Pada tahun 1997, Paus Johannes Paulus II mengatakan bahwa Alkitab tidak bertentangan dengan teori evolusi.

Akhir abad ke-19 teori evolusi masuk ke-Indonesia. Pada tahun 1891, Eugene Dubois mendapatkan fosil, didesa Trinil dekat Solo, yang kemu dian ia beri nama Pithec Anthropus Erectus. Kemudian banyak dosen dan lulusan STT di-Indonesia juga mengikuti jejak Chardin ini, dan percaya suatu Theistic Evolution. Dibuatlah kompromi-kompromi yang semuanya sangat tidak masuk akal. Tetapi itulah yang dihidangkan kepada jemaat- jemaat Kristen di-Indonesia.
Evolusionisme telah menjadi agama yang telah memasuki dunia pendi dikan dari S.D. sampai Universitas. Bahkan kini masuk berbagai Seminary didunia dan juga di-Indonesia. Seorang ilmuwan atau teolog yang baik harus percaya teori evolusi. Kalau tidak ia adalah ilmuwan atau teolog yang "Bodoh dan murtad". Zaman Copernicus/Galileo banyak teolog Kristen mengatakan bahwa percaya teori Heliosentris adalah "bodoh dan murtad". Kalau dibiarkan terus mungkin suatu saat ada yang katakan ;"Orang Kristen yang tidak percaya teori evolusi adalah orang Kristen yang bodoh dan murtad".
Tetapi apakah benar teori evolusi terbukti secara ilmiah, sehingga para teolog harus berkompromi agar jangan sampai dibilang orang ketinggalan zaman atau kampungan?
V. APAKAH TEORI EVOLUSI TERBUKTI SECARA ILMIAH?
Setelah mempelajari hal ini selama puluhan tahun, terutama antara tahun 1983 s/d 1987 saya menarik kesimpulan bahwa sesungguhnya teori evolusi tidak terbukti secara ilmiah. Apa yang digembar-gemborkan kaum evolusionis sebagai Fakta Evolusi, sesungguhnya adalah Iman Evolusi. Iman yang salah. Bukti-bukti ilmiah berupa pengamatan-pengamatan dan percobaan-percobaan yang teliti dan dapat diulangi tidak ada, dan tidak pernah akan ada.
Dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir dari Alkitab Allah maksudkan apa yang dikatakanNya. God means what He said.
Dalam artikel "Kembali ke kitab Kejadian" ("Back to Genesis") telah saya uraikan dengan panjang lebar mengenai teori kreasi versus teori evolusi. Dalam artikel ini saya tekankan betapa pentingnya pengertian umat Kris ten mengenai Adam. Adam dan Hawa adalah manusia seutuhnya, manu sia historis seperti Anda dan saya. Bedanya dengan kita ialah Adam dan Hawa tidak pernah dilahirkan, tidak pernah menjadi bayi, balita dan remaja seperti kita. Mereka diciptakan Allah langsung sebagai seorang pemuda yang ganteng dan gagah perkasa dan seorang pemudi yang cantik jelita, sehat walafiat. Gennya sempurna.

Adam pertama adalah manusia historis, seperti Adam kedua, yaitu Yesus Kristus, adalah juga manusia historis. Penciptaan, kejatuhan manusia dalam dosa, keselamatan oleh Yesus Kristus adalah benar. Amin.